Google
 

My Blog

Tampilkan postingan dengan label Seventeen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seventeen. Tampilkan semua postingan

Kamis, 11 November 2010

Gairah Seks Pengaruhi Kualitas Kesehatan

Waspadalah bila gairah seksual anda menurun. Mungkin itu pertanda dari masalah kesehatan yang lebih serius. Hasil penelitian terbaru, menunjukkan bahwa penurunan gairah seksual pada wanita berpengaruh pada memburuknya kualitas kesehatan.

Wanita yang telah menopause yang mengidap hypoactive sexual desire disorder (HSDD) atau gairah seks yang menurun, juga memiliki kualitas kesehatan yang buruk daripada mereka yang memiliki kehidupan seks yang bahagia.Demikian hasil penelitian terbaru.

Faktanya, penelitian itu menunjukkan, HSDD bisa menyebabkan semakin buruknya kesehatan bagi penderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, osteoarthritis, dan asma.

HSDD adalah hasrat seksual yang menurun terus menerus dan menyebabkan stress atau kesulitan interpersonal. Kesimpulan ini tercantum di edisi keempat dari Manual Statistik dan Diagnostik Penyakit Mental, yang berisi daftar dan definisi penyakit mental secara luas diterima oleh para psikiater.

Penelitian ini dilakukan oleh Dr.Andrea K.Biddle dari Universitas North Carolina di Chapel Hill dan koleganya, yang ditulis di Value of Health, jurnal yang diterbitkan oleh International Society for Pharmacoeconomics and Outcomes Research.

Dalam penelitian ini, Biddle dan timnya meneliti 1.189 wanita yang melewati masa menopause secara alamiah, atau karena operasi pengangkatan rahim, untuk mengetahui dampak dari HSDD pada kesehatan wanita. Semua wanita dari rentang usia 30 hingga 70 tahun, berada dalam hubungan yang stabil selama tiga bulan.

Diantara para wanita ini, 6,6 persen memenuhi kriteria HSDD, sementara untuk yang operasi pengangkatan rahim 12, 5 persen.

Wanita mengalami HSDD merasakan kekurangpuasan dengan kehidupan rumah tangga mereka, dan hubungan emosional dan fisik dengan pasangan mereka. Juga cenderung depresi, kata hasil penelitian itu.

Mereka juga cenderung menderita sakit punggung, kelelahan, pelupa, dan depresi.Wanita yang menderita HSDD dengan tingkat yang lebih rendah, diukur dengan beberapa parameter kesehatan termasuk kesehatan mental, vitalitas, fungsi sosial dan sakit badan.

Sumber : VIVAnews (Nenden Novianti - Senin, 9 Februari 2009)


Read more.....

Rabu, 10 November 2010

Sensasi Saat Libido Memuncak

Tak hanya pria, wanita juga bisa mengeksplorasi zona erotis tubuh sendiri lewat masturbasi.

Tabu, menimbulkan rasa bersalah, atau bisa berdampak buruk bagi kesehatan adalah sejumlah anggapan yang membuat kebanyakan wanita merasa jengah ketika membahas soal masturbasi. Bisa dibilang, kegiatan yang juga dikenal dengan istilah onani atau seks ’swadaya’ ini memang lebih populer di kalangan pria. Tapi, sebenarnya tidak sedikit wanita yang juga melakukannya.

Terbukti dari statistik tentang mastubasi wanita yang dikutip dari buku How Big is Big, karya Dr. Zev Wanderer dan Dr. David Radell menunjukkan, 62% wanita lajang melakukan masturbasi. Bagaimana yang telah menikah? Jangan salah, mereka juga suka melakukannya! Ternyata, 74% wanita menikah mengaku tetap melanjutkan aktivitas ini secara berkala. Statistik tersebut juga menunjukkan sebagian besar wanita memulai aktivitas ini pada usia 13-18 tahun.

Masturbasi (self stimulating) merupakan sentuhan atau rangsangan pada tubuh, khususnya organ intim dengan tujuan memberi kenikmatan atau kepuasan seksual pada diri sendiri.

Saat bercinta, tak sedikit wanita yang masih bingung mengenali titik-titik sensitif bagian pada tubuhnya. Akibatnya, mereka tidak bisa menikmati hubungan intim secara optimal. Nah, lewat aktivitas ’privat’ ini memberikan kesempatan pada wanita untuk menjelajahi zona erotis tubuh sendiri.

Layaknya pria, gaya bermasturbasi juga dapat membuat Anda belajar menghargai sensualitas sendiri, dan mengendalikan proses orgasme. Aktivitas ini bisa mengajarkan Anda mengenal respon seksual pada tubuh. Ketika merasa nyaman mengeksplorasi bagian-bagian tubuh yang bisa meningkatkan gairah, tentunya Anda mengetahui cara memuaskan diri.

Kegiatan ini juga mengizinkan Anda mengalami kesenangan seksual tanpa tergantung pasangan. Selama melakukannya Anda juga memiliki kebebasan memegang kendali, sebab memusatkan perhatian pada sensasi menyenangkan diri. Tangan atau media lain yang digunakan dapat persis mengekslporasi bagian-bagian yang diinginkan. Tentunya, bisa mengejutkan dan penuh sensasi!

Anda juga tidak hanya bisa menstimulasi bagian seputar organ intim, tapi juga bagian tubuh lainnya, seperti payudara, paha bagian dalam, punggung, bahkan di belakang telinga, sehingga sensitivitas di area intim bisa 'diukur'. Dengan begitu, ‘ilmu’ ini bisa diwariskan pada suami dengan cara memandunya menjelajahi tiap lekuk tubuh Anda saat bercinta.

Tapi, yang perlu diingat, sebaiknya jangan sampai Anda menjadi tergantung pada aktivitas ini. Ini bisa menjadi tanda, kebiasaan yang sudah tidak wajar. Misalnya, Anda tidak dapat berkonsentrasi pada pekerjaan sebelum melakukan aktivitas ini, atau baru bisa tidur lelap setelah melakukannya.

Bila ketergantungan ini sudah terjadi, cobalah Anda mengalihkan aktivitas lain, misalnya, membaca buku, dan berolahraga. Kalau tidak berhasil juga, sebaiknya Anda berkonsultasi pada seksolog atau psikiater.

Selain itu masturbasi itu aman, asalkan dilakukan dengan cara higienis, artinya tubuh terutama tangan serta alat bantu seks atau media lain yang digunakan dalam kondisi bersih.


Sumber : VIVAnews (Petti Lubis - Selasa, 10 Februari 2009)


Read more.....

DIJUAL

DIJUAL
Harga Rp. 75 juta (masih bisa nego)
ViralGen Referral Shopping
 
Pasang Iklan Rumah
Mobil Bekas