Google
 

My Blog

  • Paromega - *Langkah-Langkah (Pendaftaran, Pengisian dana, Pengambilan dana)* Sebelum mengikuti Prosedur Dibawah, saya ingin mengingatkan anda bahwa jika ditengah Pros...
    4 tahun yang lalu

Senin, 15 Juni 2009

Anak Hiperaktif Bisa Jadi Akibat Kurang Tidur

Tidur siang pada anak-anak ternyata tak cuma bermanfaat terhadap kebugaran saja. Penelitian menunjukkan anak yang jarang tidur siang cenderung bermasalah dalam menjalankan fungsi psikososialnya.

Hal itu merupakan kesimpulan dari peneliti yang dipresentasikan dalam SLEEP 2009, pertemuan tahunan dari Associated Professional Sleep Societies yang berlangsung di Seattle, AS, pekan lalu.

Psikososial bisa didefinisikan sebagai hal yang berhubungan dengan kejiwaan dan sosial. Kejiwaan tentu saja berasal dari dalam diri, sedangkan aspek sosial berasal dari luar. Kedua aspek ini sangat berpengaruh dalam masa pertumbuhan anak.

Dalam penelitiannya, para ahli dari Pennsylvania State University meneliti dampak dari tidur siang pada 62 anak, di mana 23 persennya jarang tidur siang.

Secara umum waktu tidur dua kelompok ini dalam 24 jam memang tidak banyak berbeda, tetapi uji perilaku yang dilakukan menunjukkan anak yang jarang tidur siang lebih banyak yang mengalami gangguan perilaku seperti hiperaktif dan depresi.

"Hasil dari studi ini adalah adanya hubungan antara dua hal. Kami tidak bisa membuat kesimpulan sebab akibat. Jadi tidak bisa dikatakan anak yang hiperaktif dan sulit diatur disebabkan karena mereka tidak tidur siang. Masih dibutuhkan penelitian lanjutan," kata Dr.Brian Crosby, salah seorang peneliti.

Meski demikian, Crosby mengungkapkan bahwa tidur siang sangat penting pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Sayangnya, kebanyakan anak berusia di atas 4 tahun mulai jarang tidur siang.

Kurangnya waktu tidur siang anak disebabkan karena berbagai hal, seperti padatnya aktivitas anak sepulang sekolah atau memang dilarang orangtuanya karena banyak anak yang tidur siang justru sulit tidur di waktu malam.


Sumber : Kompas - Minggu, Juni 14-2009



Read more.....

Ramuan Pelembut Kulit Kering

Meski sudah rajin mengoleskan body lotion, tapi tetap saja siku tangan terasa kering? Belum lagi kulit yang mengelupas, bahkan kulit daerah tersebut sering lebih hitam dari bagian kulit lainnya? Tak perlu khawatir, kejadian seperti ini umum terjadi. Masih bisa diatasinya!.

Jika dibandingkan dengan anggota bagian tubuh yang lain, kulit siku memang cenderung lebih kasar dan kering. Ini akibat seringnya bergesekan dengan benda-benda keras ketika sedang bertumpu. Jangan hentikan olesan lotion di daerah tersebut untuk tetap memberikan kelembaban di daerah tersebut.

Yang penting untuk dilakukan adalah memaksimalkan perawatan yang biasa Anda lakukan dengan tambahan ramuan minyak almon. Berikut resep dan caranya.

Campurkan 3 sendok makan minyak almon dengan 3 sendok makan oatmeal. Aduk hingga menjadi pasta.Tambahkan 1 sendok makan susu segar.Oleskan rambuan tersebut dengan lembut pada seluruh bagian siku tangan Anda. Untuk hasil yang maksimal, lakukan setiap dua kali seminggu.



Sumber : Kompas - Minggu, Juni 14-2009



Read more.....

Hindari Depresi Pasca Melahirkan Sedini Mungkin

Pertikaian antara Brooke Shields dan Tom Cruise yang berlangsung beberapa tahun silam memang sudah usai. Kala itu Tom Cruise menyatakan bahwa depresi pasca melahirkan yang dialami Brooke Shield sebenarnya tak perlu terjadi dan bisa diatasi dengan obat-obatan.

Brooke Shields membalas perkataannya tersebut bahwa Tom Cruise tidak merasakannya sendiri, jadi ia tak mungkin tahu bagaimana rasanya. Brooke menceritakan bagaimana depresi tersebut hampir mencelakai putrinya. Cerita pertikaian antara keduanya ini memang sudah berlangsung lama dan berakhir damai. Namun peperangan ibu yang baru melahirkan melawan depresi masih belum usai.

Depresi pasca melahirkan (postpartum depression) bukan hal yang bisa dianggap enteng. Depresi ini bisa membahayakan si ibu, juga bayinya. Datangnya tidak bisa diprediksi, bisa terjadi langsung setelah melahirkan, bisa juga baru muncul setelah beberapa bulan melahirkan.

Bagaimana mendeteksi depresi pasca melahirkan? Dokter anak, Shoshanna Bennett, PhD mengatakan, bahwa ada beberapa gejala awal. Tak ada seorang calon ibu pun yang kebal dan tak ada tipe khusus seorang wanita yang akan terkena depresi setelah melahirkan. Tetap saja, jika Anda mendapati diri atau orang yang Anda kenal yang mengalami gejala berikut, ia mungkin akan mengalami depresi pasca melahirkan:

- Memiliki riwayat pribadi atau anggota keluarga yang depresi
- Pernah mengalami depresi pasca melahirkan dari anak sebelumnya
- Mengalami sakit PMS (Pre Menstrual Syndrome) yang parah
- Perubahan mood yang negatif sebagai respon dari pil kontrasepsi
- Merasa amat sangat terisolasi
- Tak ada dorongan dari pasangan
- Pernah memiliki riwayat trauma emosional

Ada yang Anda kenal mengalami hal ini? Bahkan jika tidak ada satupun gejala tersebut, adalah ide yang baik jika Anda tetap melakukan tindakan pencegahan sebelum kelahiran bayi. Berikut adalah tindakan pencegahan yang bisa Anda lakukan sebelum depresi pasca melahirkan terjadi:

1. Tetapkan perjanjian waktu rutin. Memastikan bahwa si bayi ada yang menjaga sama pentingnya untuk memastika si ibu juga ada yang menjaga. Bicarakan baik-baik dengan pasangan Anda, bagaimana kalian akan menangani si bayi yang terbangun di malam hari. Buat jadwal bergantian, siapa yang akan menangani malam Senin, malam Selasa, dan selanjutnya. Atau dengan sistem gantian dalam 1 malam. Ini untuk memastikan kedua orangtua mendapatkan cukup istirahat.

2. Pastikan si ibu dalam keadaan sehat. Menjaga asupan makan yang sehat adalah kuncinya, jadi, teruskan mengkonsumsi makan makanan sehat setelah melahirkan. Berolahragalah (mungkin waktunya sulit, namun berjalan sambil menggendong bayi juga cukup). Pertimbangkan untuk menambahkan minyak ikan omega-3 sebagai suplemen vitamin Anda.

3. Dukungan keluarga dan teman amatlah penting. Harus ada bala bantuan yang bisa membantu Anda tetap merasa tidak sendirian.

4. Riset metode perawatan. Cari tahu konseling, perawatan medis, atau penyembuhan natural dan alternatif lain untuk membantu Anda mengatasi depresi pasca melahirkan sebelum benar-benar mendera.



Sumber : Kompas - Minggu, Juni 14-2009


Read more.....

Jangan Anggap Enteng Alergi

Setelah mendapat air susu ibu secara eksklusif selama hampir enam bulan, Dian mulai diberi susu formula oleh ibunya. Satu jam setelah minum susu formula, raut wajah bayi mungil itu tampak pucat pasi. Hanya dalam hitungan menit, bayi berusia enam bulan itu pun memuntahkan seluruh cairan susu yang dikonsumsinya. Usai memuntahkan isi perutnya, bayi itu pun menangis dalam dekapan ibunya.

Dalam kondisi panik, Dian segera dibawa orang tuanya ke rumah sakit terdekat di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dian didiagnosis menderita alergi susu sapi. Menurut dokter yang menanganinya, ada kemungkinan alergi itu diturunkan dari garis keturunan orang tuanya. Memang saya menderita alergi. "Kalau kena udara dingin atau debu, saya langsung pilek, kadang gatal-gatal," ujarnya.

Selain muntah begitu minum susu formula, timbul bercak kemerahan hampir di sekujur tubuh Dian.Ati, ibu dari Dian, lalu memutuskan menghentikan pemberian susu formula kepada anaknya selama sepekan. Atas anjuran dokter, ia lalu memberi susu formula hipoalergenik. Memang sempat nggak mau minum, mungkin karena rasanya kurang enak. "Yang penting, anak saya tidak lagi muntah dan ruam merah," tuturnya.

Ketika Dian menginjak usia satu tahun, Ati kemudian mengganti susunya dengan susu formula biasa. Ternyata putrinya tidak lagi menunjukkan gejala alergi. Dokter bilang, kalau sudah satu tahun sebaiknya dicoba dengan susu formula biasa. Awalnya sempat takut juga kalau alerginya malah kambuh. "Setelah dicoba, ternyata anak saya tidak mengalami gejala alergi," kata Ati senang.

Lain lagi cerita tentang Cut Fabiayya. Ia justru menderita alergi susu sapi dari makanan yang dikonsumsi ibunya. Saat berusia lebih dari satu bulan, bagian pipinya ruam merah. Ia juga mencret berulang kali dalam sehari. Padahal begitu lahir, ia mendapat ASI secara eksklusif dari ibunya.

Setelah diperiksa dokter, ia ternyata menderita alergi susu sapi. Bakat alergi itu berasal dari kedua orang tuanya yang menderita asma. Penyebabnya, selama menyusui, ibunya mengonsumsi susu sapi untuk ibu menyusui dan makan beberapa jenis makanan yang berpotensi memicu terjadinya alergi. "Sekarang saya pantang makan ikan laut, telur dan kacang tanah, susunya juga diganti susu kedelai," kata Rifsia, ibu dari Cut Fabiayya.



Meningkat

Angka kejadian penyakit alergi pada anak meningkat seiring perubahan pola hidup masyarakat modern, pencemaran lingkungan, dan zat-zat dalam makanan. "Alergi adalah reaksi kekebalan yang menyimpang dari normal dan menimbulkan gejala yang merugikan tubuh," kata dr Zakiudin Munasir, Ketua Divisi Alergi-Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dalam seminar, Mei lalu, di Jakarta.

Dalam tubuh terdapat lima jenis antibodi atau imunoglobulin, yaitu imunoglobulin G, A, M, E, dan D. Imunoglobulin E adalah antibodi yang banyak berperan pada reaksi alergi. Dalam tubuh penderita alergi, ada imunoglobulin E berkadar tinggi, terutama imunoglobulin E yang spesifik terhadap zat-zat tertentu pemicu reaksi alergi, seperti debu, bulu binatang, serbuk bunga atau makanan tertentu, seperti telur, susu, ikan laut.

Di Amerika Serikat dilaporkan angka kejadian alergi pada anak prasekolah 10 hingga 12 p ersen, dan pada usia sekolah 8,5 sampai 12,2 persen. D epartemen Pertanian Amerika Serikat menyebutkan, 15 persen dari total jumlah populasi penduduk di negara itu alergi terhadap jenis makanan tertentu. Sekitar 20 persen anak usia kurang dari satu tahun pernah mengalami reaksi alergi terhadap makanan.

Di Indonesia, angka kejadian alergi pada anak Indonesia belum banyak diteliti. Dari penelitian di Kelurahan Utan Kayu, Jakarta Pusat, ternyata 25,5 persen anak menderita alergi, antara lain gejala alergi pada hidung dan kulit. Dari hasil uji klinik pada 69 anak asma di Poli Alergi-Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, ternyata 45,31 persen di antaranya alergi terhadap kepiting, 37,53 persen alergi terhadap udang kecil, dan 26,56 persen alergi terhadap coklat.

"Jangan anggap enteng alergi pada anak karena berisiko terhadap tumbuh kembang anak," kata Zakiudin Munasir. Gejala yang sering terlihat adalah muntah, diare berlanjut yang kadang disertai darah, dermatitis atopik seperti bintik-bintik merah dan gatal, gangguan pernapasan berupa batuk berulang dan asma.

Sebagian besar mengenai saluran cerna karena kontak yang pertama kali dan ditandai bengkak dan gatal di bibir sampai lidah dan orofarings, nyeri dan kejang perut, muntah sampai dengan derajat berat dengan tinja berdarah. Bila alergen makanan lolos dari saluran cerna, gejala alergi di organ-organ seperti kulit ( dermatitis atopik, urtikaria), hidung (rinitis), mata (konjungtivitis), saluran pernapasan (asma), susunan saraf pusat (sakit kepala), atau gejala sistemik yang fatal misalnya syok anafilaksis.

Namun alergi sering sulit didiagnosis karena terjadi reaktivitas silang antar makanan. misalnya kacang tanah dengan kacang ked elai yang punya epitop sama meski memiliki protein berbeda. Selain itu, adanya alergi terhadap bahan adiktif atau bahan lain yang terkandung dalam makanan itu seperti bumbu dan pengawet. Untuk memastikan adanya alergi, bisa dilakukan tes alergi, ujar Zakiudin.

Bersifat genetik

Seseorang bisa menderita alergi bila salah satu atau kedua orangtuanya memiliki riwayat alergi. Kemungkinan alergi lebih besar bila yang mempunyai riwayat alergi adalah ibu atau kedua orangtuanya. Hal ini menunjukkan alergi bersifat genetik. "Jenis alergi tidak selalu sama dengan orang tuanya," ujarnya.

Reaksi alergi juga bisa dipicu oleh faktor lingkungan yaitu alergen, infeksi, polusi, dan aktivitas fisik berlebihan. Pada janin, bayi, dan anak-anak, pencetus alergi adalah orangtua dan orang sekitar, makanan, obat-obatan, dan lingkungan. "Makanan yang bisa memicu alergi terutama susu sapi, ikan laut, telur, d an kacang tanah," kata Zakiudin menambahkan.

Risiko mengalami alergi pada anak juga meningkat jika ibunya merokok saat hamil dan menyusui, diet dengan mengonsumsi makanan alergen. Anak-anak juga berisiko mengalami alergi bila tidak mendapat ASI atau memperoleh ASI dalam waktu singkat. S aat ini banyak ibu bekerja sehingga tidak bisa menyusui secara penuh. Jadi, bayi lalu minum susu formula. Pada anak yang berbakat alergi, susu formula berbahan dasar susu sapi bisa jadi pencetus alergi, ujarnya.

Sebenarnya reaksi alergi bisa dicegah dengan menghindari pencetus alergi yaitu mengganti makanan sumber alergen dengan makanan dengan nilai gizi sama untuk mencegah malnutrisi. Umumnya alergi makanan pada anak akan menghilang dalam jangka waktu tertentu. Risiko alergi akan berkurang dengan pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan atau lebih karena ASI mengandung zat gizi lengkap, termasuk probiotik dan protein hypo allergenik, kata Zakiudin.

Bagi bayi yang telah berusia enam bulan ke atas bisa diberi makanan pengganti ASI dan susu formula. Tentunya susu yang diberikan dengan formula susu sapi yang sudah diproses. Susu hipoalergenik diberikan untuk mencegah terjadinya alergi pada bayi yang memang memiliki bakat alergi. Adapun susu formula non alergenik diberikan untuk bayi yang sudah alergi susu sapi.

Alergi juga bisa dicegah dengan menghindari asap rokok pada ibu hamil dan menyusui, ujarnya. Pengobatan diberikan dengan obat-obatan antihistamin H1 dan H2. Adapun imunoterapi bagi bayi penderita alergi masih belum ada studi yang memadai untuk membuktikan hasilnya. Dengan pencegahan dan pengobatan yang tepat, anak penderita alergi bisa tumbuh kembang secara optimal.



Sumber : Kompas - Sabtu, Juni 13-2009



Read more.....

Sentuhan Sembuhkan Sakit

Tahukah Anda, sebenarnya kita punya kemampuan untuk menyembuhkan penyakit, menyalurkan energi positif dan menyampaikan ekspresi kasih sayang tanpa perlu mengeluarkan kata-kata?

Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan akan kehangatan, keakraban, dan kedekatan sebagai pribadi (need for intimacy). Menurut psikolog Ratih Ibrahim, pemenuhan kebutuhan itu bisa dipenuhi lewat sentuhan fisik dengan orang lain. "Sentuhan, pelukan, atau genggaman adalah contoh komunikasi non verbal yang punya kekuatan dan arti lebih besar dari kata-kata," katanya.

Menurut Tiffany Field, Ph.D, direktur Touch Research Institute, kontak dari kulit ke kulit adalah makanan bagi jiwa. Sama halnya dengan makanan bagi perut kita. Itu sebabnya tindakan ini perlu untuk dijadikan kebiasaan. Sebab, jika jiwa kekurangan 'makanan', mood dan kerja hormon-hormon pun bisa terganggu.

Sebuah pelukan diketahui dapat membantu meredakan emosi. Pasangan yang berpelukan usai berdebat, hubungannya akan lebih langgeng dibandingkan dengan yang tidak melakukannya. Berikanlah juga pelukan sayang kepada anak. Anak yang terbiasa mendapat sentuhan kasih sayang orangtuanya akan tumbuh jadi pribadi yang lebih terbuka dalam menerima orang lain.

Sentuhan terhadap tubuh manusia juga bisa bermanfaat dalam penyembuhan penyakit. Riset yang dilakukan dari University of Cincinnati mengungkapkan, pengobatan moderen yang digabung dengan terapi sentuhan bisa membantu pasien sembuh lebih cepat.

Usapan perlahan di punggung pasien yang sakit ternyata memiliki efek yang sama seperti obat penenang. Sedangkan genggaman dan tepukan di punggung tangan sambil mengucapkan kata-kata pemberi semangat akan memberikan keberanian pada orang yang sedang dilanda kebimbangan.

Mengingat begitu banyaknya efek positif dari sebuah sentuhan fisik, jadikanlah terapi sentuhan sebagai bagian dari keseharian Anda. Berikan pasangan atau anak pelukan yang paling hangat untuk kualitas hidup yang lebih mengagumkan.



Sumber : Kompas - Sabtu, Juni 13-2009



Back To

Read more.....

Atasi Kulit Ketiak yang Menghitam

Aduh, malunya kalau sedang memakai atasan tanpa lengan, dan harus mengangkat-angkat tangan. Ketiak yang menghitam ini membuat orang lain tanpa sengaja terus memperhatikannya. Kita pun jadi enggak pede dengan kondisi ketiak yang enggak mulus. Apakah deodoran dengan formula whitening bisa mengatasi masalah ini?

Permukaan ketiak memang cenderung berwarna lebih gelap. Sebab, area tubuh yang memiliki lipatan atau sering dalam keadaan tertutup memang kerap mengalami gesekan-gesekan, karena bagian tubuh tersebut lebih cepat lembab. Gesekan-gesekan ini bisa menyebabkan terjadinya iritasi. Iritasi juga bisa disebabkan Anda sering mencukur atau menggaruknya. Selain itu, seperti diungkapkan dr. Tina Wardhani Wisesa, Sp.KK, dokter spesialis kulit dari Klinik Sakti Medika kepada majalah Prevention Indonesia, penyakit gatal pada kulit, seperti eksim, juga bisa menyebabkan perubahan warna pada ketiak.

Saat ini memang telah ada beberapa produsen kosmetik yang mengeluarkan deodoran yang dijanjikan mampu mencerahkan kembali warna ketiak. Namun, kita juga perlu berhati-hati saat memilih. Salah memilih deodoran malah bisa membuat kulit makin teriritasi.

Untuk itu, Anda bisa mengikuti cara merawat ketiak yang benar seperti disarankan di tabloid Nova:

1. Bersihkan ketiak setiap hari.

2. Jika ingin mencukur atau mencabut bulu-bulu di ketiak, harus tahu aturan mainnya. Pasalnya, mencukur atau mencabut bulu ketiak akan membuat pori-pori kulit ketiak terbuka lebar. Dengan demikian perlindungannya menjadi minim, dan Anda pun lebih rentan terkena iritasi. Sebaiknya, jika ingin mencukurnya, cukurlah secara perlahan-lahan sesuai dengan arah garis ketiak.

3. Lebih baik mencukurnya pada malam hari, agar kulit ketiak normal kembali esok harinya pada saat Anda mengaplikasikan deodoran.

4. Agar kulit ketiak lebih terlindung, Anda dapat menggunakan shaving cream sebelum mencukurnya. Lembabkan dahulu kulit ketiak dengan air agar hasil cukuran lebih lembut.

5. Pakailah pisau cukur khusus wanita yang berkualitas baik.

6. Selalu kenakan pakaian yang bersih dan tidak terlalu ketat.

7. Kurangi makanan yang dapat merangsang produksi keringat berlebih, seperti yang terlalu pedas.

8. Jika ketiak terlanjur hitam, atau masalah yang terjadi pada permukaan kulit ketiak cukup serius, sebaiknya Anda berkunjung ke dokter kulit. Biasanya dokter akan memberikan perawatan khusus sesuai kondisi kulit ketiak Anda.



Sumber : Kompas - Kamis, Juni 11-2009



Read more.....

Apakah Anda Seorang Germophobe?

Cuci tangan sebelum makan, cuci tangan dan kaki begitu pulang ke rumah, dan segala macam aturan kebersihan lainnya memang sudah menjadi aturan standar yang diberikan oleh orangtua kita. Namun, ketika menjadi seorang ibu, tiba-tiba segala tindakan pencegahan tadi rasanya kurang cukup.

Apalagi ketika segala hal di dunia ini terasa sangat berbahaya bagi bayi Anda. Contohnya ketika penyakit-penyakit baru mulai bermunculan, dari Chikungunya, Flu Burung, Flu Babi, Flu Singapura, dan lainnya. Tanpa Anda sadari, Anda berubah menjadi germophobe, phobia akan kebersihan yang berlebihan. Namun, menurut Robert Frenck Jr. M.D., dokter anak ahli penyakit infeksi dari Cincinnati Children’s Hospital Medical Center, exposure terhadap kuman juga mengajarkan anak untuk meningkatkan imun, dan membantunya menolak penyakit.

Nah, apakah ketakutan Anda akan kebersihan anak Anda berlebihan? Cari tahu mana yang perlu terus dilakukan dan mana yang tak perlu:

1. Siapa pun yang akan menyentuh anak, harus cuci tangan sebersih-bersihnya.
Betul. Anda harus memastikan, siapa pun yang akan menggendong atau menyentuh anak yang baru lahir sudah mencuci tangannya. Namun, tak perlu membuat semua orang yang bersinggungan dengan si kecil benar-benar steril. Bayi yang baru lahir menerima antibodi dari ibunya yang terbentuk saat si bayi masih di dalam rahim. Ketika bayi berumur 6 bulan dan menerima vaksinasi, ia akan menciptakan antibodinya sendiri, dan tak lagi terlalu rentan sakit. Pada tahap ini cuci tangan sebelum bersentuhan dengan bayi tak terlalu diharuskan, kecuali tangan berada dalam keadaan sangat kotor.

2. Makanan bayi yang tersisa harus dibuang.
Biasanya makanan bayi yang tersisa tak harus langsung dibuang. Jika masih dalam keadaan baik, masih bisa disimpan dan dikonsumsi lagi keesokan harinya. Tentunya ini tak berlaku untuk makanan yang dimasak, melainkan untuk makanan kemasan. Misalkan, makanan bayi kemasan dalam toples, ambil secukupnya, pindahkan ke dalam mangkuk kecil, lalu simpan sisa makanan yang ada di dalam toples tersebut. Jangan sampai sendok yang sudah disuapkan ke dalam mulut si bayi dicelupkan kembali ke dalam toples. Bukan karena si kecil itu memiliki penyakit, namun karena air liur bayi yang tersimpan di sendok kemudian tercampur ke dalam makanan bisa merusak makanan dan membuatnya busuk lebih cepat. Sementara untuk susu dan ASI yang dibotolkan masih bisa dikonsumsi oleh anak yang sama, asal susu tersebut tidak dibiarkan diam di suhu ruangan selama lebih dari 2 jam.

3. Makanan harus dicuci berkali-kali sebelum dikonsumsi
Menyangkut persiapan makanan, tak ada kata terlalu berhati-hati. Bahkan buah-buahan yang sudah dikupas dan dimasukkan plastik agar siap dimakan pun masih bisa terkontaminasi debu, bakteri, dan pestisida. Untuk memastikan bahwa makanan yang disiapkan sudah benar-benar aman dikonsumsi, bersihkan bahan makanan dengan air yang mengalir dan jika perlu, sikat perlahan menggunakan sikat lembut. Lalu keringkan dengan kain yang bersih sebelum diolah atau disajikan. Jangan lupa untuk membasuh tangan, alat makan, dan alas dapur dengan air panas dan sabun setelah mengolah makanan mentah di atasnya agar tidak mengkontaminasi makanan lainnya.

4. “Belum lima menit”
Kata-kata ini terkenal berkat iklan produk pembersih lantai beberapa tahun silam. Namun pada kenyataannya, tak perlu 5 menit untuk membuat bakteri atau virus untuk mengkontaminasi sesuatu yang terjatuh di lantai. Lantai adalah bagian dari rumah yang amat kotor, apalagi di daerah dapur. Lantai dapur memiliki ancaman adanya bakteri salmonela dan E.coli. Maka, apapun benda yang terjatuh di lantai dapur atau pun kamar mandi, sebaiknya langsung dibersihkan dan dicuci dengan sabun sebelum ia menularkan bakteri ke bayi Anda.

5. Bersihkan mainan seminggu sekali
Bakteri dan kuman bisa hidup di mainan dalam waktu lama. Jadi, akan bijak jika mainan anak yang sering dimainkan, apalagi yang sering dimasukkan ke dalam mulut bayi dibersihkan sesering mungkin. Anda bisa membersihkan mainan plastik, tempat makan anak, hingga baki tempat duduk tinggi menggunakan penyemprot steril yang banyak dijual di pasaran. Mainan plastik bisa dibersihkan dengan cairan sabun. Sementara boneka bulu sebaiknya dicuci dengan air panas di mesin cuci, dan jemur hingga benar-benar kering untuk mencegah terbentuknya jamur.

6. Cuci pakaian anak secara terpisah
Anak yang baru lahir memang masih amat sensitif terhadap zat deterjen. Ketika ia sudah melewati tahap tersebut, sebenarnya tak ada masalah untuk mencucinya bersama pakaian orang dewasa. Kecuali ada anggota keluarga yang memiliki penyakit, seperti diare, flu, infeksi kulit, atau lainnya. Beberapa virus mampu bertahan dalam siklus pencucian pakaian harian. Agar lebih aman, pisahkan pakaian anggota keluarga yang sakit menggunakan pemutih (jika bajunya putih) dengan air bertemperatur panas. Jangan lupa menjemurnya di terik panas. Cegah penyebaran kuman, selalu bersihkan tangan Anda setelah menyentuh pakaian kotor, dan bersihkan mesin cuci sebulan sekali dengan mencucinya. Caranya, isi mesin cuci dengan air, tambahkan 1 tutup botol pemutih, lalu jalankan mesin cuci selama beberapa menit.



Sumber : Kompas - Kamis, Juni 11-2009




Read more.....

Pilih Lipstik dengan Bahan Alami

Menggunakan lipstik yang tepat akan membuat penampilan wanita terlihat lebih "hidup" dan bergairah. Untuk itu, perhatikan cara memilih dan memulas lipstik.

Pertama, pilihlah lipstik yang terbuat dari bahan alami. Memilih bahan alami dapat membuat kesehatan Anda tetap terjaga. Contohnya, pilihlah lipstik dengan kandungan seperti vitamin E, aloe, dan gliserin. Selain itu, pilihlah lipstik yang memiliki kandungan pelembab. Pelembab dalam lipstik dapat membuat bibir Anda terlihat lebih segar. Bahkan, pelembab pun dapat menjaga kesehatan bibir Anda.

Kedua, lipstik yang mengandung minyak pun dapat menjadi suatu alternatif. Lipstik tipe seperti ini dapat memberikan kesan basah pada bibir Anda. Oleh sebab itu, lipstik seperti ini biasanya cocok digunakan untuk pesta resmi sehingga memperlihatkan bibir yang basah dan memberikan kesan yang seksi.

Ketiga, sesuaikan lipstik yang akan dipilih dengan aktivitas Anda. Untuk perempuan yang memiliki aktivitas tinggi, gunakan lipstik yang berdaya tahan lama. Memilih lipstik jenis ini dapat membuat penampilan Anda segar selalu tanpa harus berulang kali memoles bibir.

Keempat, pilihlah lipstik yang memiliki komposisi yang jelas. Jangan pernah membeli lipstik yang tak memiliki kadar komposisi yang jelas. Apalagi jika Anda memiliki bibir yang sensitif, sebaiknya Anda hati-hati dalam memilih jenis lipstik. Sebab, salah memilih lipstik dapat berbahaya bagi kesehatan bibir Anda.

Kelima, sesuaikan warna lipstik pilihan Anda dengan penampilan. Sebaiknya Anda tidak memilih warna lipstik menyesuaikan tren yang sedang berlangsung. Salah satu pertimbangan yang tepat adalah sesuaikan dengan gaya dan kepribadian Anda. Jika Anda menyukai pakaian dengan warna-warna yang cerah, gunakanlah lipstik yang memiliki warna-warna cerah juga.Sementara, jika Anda gemar menggunakan pakaian yang bersifat elegan, gunakan lipstik yang memiliki warna tenang.

Keenam, belilah lipstik di tempat-tempat yang tepat. Kini banyak tempat yang menyediakan lipstik. Mulai di pinggir jalan hingga toko-toko. Demi kesehatan dan keamanan Anda, belilah lipstik di toko-toko kosmetik yang terpercaya. Sebab, selain menyediakan lipstik-lipstik yang berkualitas, mereka pun menyediakan beragam pilihan.
(INO)



Sumber : Kompas - Rabu, Juni 10-2009



Read more.....

Nyaman Memakai Busana Terbuka

Memakai busana yang sedikit terbuka sih, boleh-boleh saja. Tetapi perhatikan apa yang pantas diperlihatkan, dan pastikan Anda tetap nyaman. Berikut adalah aturan main memakai busana terbuka, menurut desainer Michael Kors.

Pilih bagian tubuh yang ingin ditonjolkan
Do: Bercerminlah, lalu kenali bagian tubuh Anda yang menjadi ciri khas Anda. Contohnya, kaki jenjang Gwyneth Paltrow, atau lengan Michelle Obama, atau payudara indah Scarlett Johansson.
Don’t: Mengabaikan keseimbangan antara yang terbuka dan yang tertutup.

Kenakan pakaian yang membuat Anda nyaman
Do: Percaya diri adalah "aksesori terbaik" saat Anda memakai pakaian terbuka.
Don’t: Mengenakan atasan strapless yang melorot terus, atau rok mini yang tak mau dipelorotin.

Lindungi pakaian dalam
Do: Memakai strapless bra, atau convertible bra, yang memungkinkan Anda memakai atasan kemben tanpa memperlihatkan tali bra.
Don’t: Memperlihatkan lingerie, kecuali lingerie yang memang cantik untuk dilihat.

Lakukan manicure-pedicure
Do: Rapikan kuku jari jika mengenakan sepatu sandal, kalau bisa kenakan cat kuku.
Don’t: Membiarkan kulit kaki terlihat kusam. Segera oleskan lotion!

Pilih yang pantas dipakai di kantor
Do: Anda boleh saja mengenakan pakaian sedikit terbuka untuk bekerja, misalnya menunjukkan lengan atau kaki, selama penampilan keseluruhan tetap terlihat sederhana dan chic.
Don’t: Memakai pakaian kerja untuk acara sepulang kantor atau dugem.

Pastikan sesuai "tempatnya"
Do: Cobalah pakaian tersebut sebelum membelinya, untuk memastikan pakaian pas di badan, dan Anda tetap nyaman.
Don’t: Membiarkan bagian tubuh mencuat keluar.


Sumber : Kompas - Rabu, Juni 10, 2009



Read more.....

Trik Tetap Cantik di Panas Terik

Salah satu musuh terbesar wanita yang senang tampil cantik adalah terik mentari yang mampu membuat riasan wajah luntur karena keringat. Ketika temperatur meningkat, makeup yang diaplikasikan pada kulit cenderung meleleh dan terlihat berantakan. Cegah tampilan berkeringat dengan trik berikut:

1. Jangan terlalu bertumpuk
Daripada mengenakan tiga macam produk di wajah, seperti pelembab, tabir surya, dan alas bedak, cukup pilih satu macam yang multifungsi, seperti foundation yang mengandung pelembab plus tabir surya. Semakin tipis bahan yang digunakan pada wajah, makin sedikit pula produk yang akan luntur. Jangan lupa meratakan produk tersebut pada leher dan dada jika bagian tersebut akan terbuka.

2. Pilih produk waterproof
Saat berbelanja kosmetika, tanyakan kepada penjaga konter, apakah mereka mengeluarkan produk serupa yang waterproof. Misalkan, maskara. Tipe maskara seperti ini tahan lebih lama di bulu mata. Apalagi belakangan ini cuaca sering tidak menentu, pagi hari cuaca bisa sangat panas, sementara sore harinya hujan deras. Selain bertahan lama, maskara waterproof juga membantu bulu mata lentik lebih lama.

Beberapa maskara waterproof cenderung sulit dibersihkan. Untuk membuat pembersihan lebih mudah, ambil satu helai kapas kosmetik, lalu tekuk jadi dua, basahkan kedua ujung kapas yang bertemu menggunakan cairan pembersih. Lalu jepit bulu mata yang tertutup selama 10 hitungan dengan kapas basah tadi, baru tarik ke arah luar secara perlahan.

3. Meski perona pipi sudah memudar karena keringat, jika maskara dan perona bibir masih terlihat bagus, riasan Anda akan tetap terlihat segar. Agar lipstik tetap terlihat cantik meski di luar panas mendera, pilih lip stain ketimbang lipstik atau lipgloss. Lip stain biasanya berbentuk krim, diulaskan dengan kuas atau dengan jari. Jika Anda akan keluar ruangan, menuju panas terik, jangan lupa gunakan lip balm yang diperkaya tabir surya.


Sumber : Kompas - Selasa, Juni 9, 2009


Read more.....

Peran Ayah Turunkan Potensi Seks Dini Anak

Arus informasi yang makin terbuka dan mudah diakses membuat anak-anak mudah terekspos pada hal-hal yang sebenarnya belum saatnya mereka ketahui. Seks misalnya.

Apalagi jika dorongan untuk berhubungan badan di usia dini itu mendapat "stimulasi" dari teman-teman sebayanya. Untuk mencegah hal ini terjadi pada anak perempuan, diperlukan sebuah usaha lebih dari ayah untuk mendekatkan diri dan membantu mereka lebih pandai menjaga diri.

Rebekah Levine Coley, peneliti dari Boston College, menyatakan, terdapat kemungkinan bahwa hubungan dekat antara ayah dan putrinya bisa membantu mencegah anak remaja melakukan aktivitas seksual berisiko, seperti berhubungan badan tanpa pengaman dengan rekan sebayanya.

Semakin penuh perhatian si ayah, semakin ia mengetahui lebih banyak teman-teman anaknya, makin besar pula dampaknya terhadap kehidupan seksual sang anak, demikian yang ditemui dalam riset terhadap 3.206 remaja usia 13-18 tahun di Amerika. Meski sang ibu juga memiliki kemampuan untuk melakukan hal yang sama, namun ketika sang ayah yang memberi nasihat akan berdampak 2 kali lipat.

Mengapa ayah memiliki pengaruh lebih kuat? Peran ayah juga beragam, sebagai pemberi nafkah yang tak pernah ada di rumah ke partner ibu dalam membesarkan anak. Pada anak-anak, mereka seringkali menilai ayah sebagai ‘hukum’ di rumah. Ayahlah yang memegang kendali di rumah. Umumnya, peran ibu sebagai pengemong lebih bersifat konstan, sementara ketika si ayah ada di rumah, peran dan ‘kekuatan’ si ibu jadi berkali-kali lipat karena ada ‘backing’-an.

Patrick Tolan, profesor, psikiater, dan Direktur Institute for Juvenile Research di University of Illinois di Chicago mengatakan bahwa penelitian ini masih menggarisbawahi pentingnya peran kedua orangtua secara keseluruhan untuk membantu anak berkembang optimal dan tidak melakukan aktivitas seksual yang tak aman.

Tolan juga menyatakan, semakin banyak Anda menghabiskan waktu bersama anak-anak Anda, semakin sedikit waktu yang mereka habiskan di luar pengawasan Anda. Juga, ketika Anda menyisihkan waktu untuk berbincang dengan anak-anak Anda, mereka akan mempelajari nilai-nilai yang Anda miliki. Dan mereka akan lebih banyak berpikir sebelum bertindak. Mereka akan memikirkan apa yang akan pikir tentang mereka sebelum mereka memutuskan melakukan tindakan-tindakan tertentu.

Namun, waktu yang dihabiskan bersama anak pun harus diisi dengan kegiatan yang berkualitas. Hanya sebatas makan malam bersama tak akan merekatkan hubungan anak-orangtua. Siapkan waktu berkualitas bersama anak-anak, agar makin erat kehangatan antara anak-orangtua. mungkin dengan berlibur bersama atau jalan-jalan sambil ngobrol.

Jika anak-anak menghindari orangtuanya karena atmosfer di rumahnya tegang, menambah waktu bersama tak akan membantu. Diperlukan usaha ekstra dari ayah dan ibu untuk bisa tetap memiliki hubungan yang erat dengan anak-anak remajanya meski si anak menolak mereka.



Sumber : Kompas - Selasa, Juni 9, 2009



Read more.....

Yang Mungkin Terjadi Saat Malam Pertama

Banyak istri yang cemas atau mungkin takut menghadapi malam pertama. Merasa risih, malu atau tidak siap. Akibatnya, akan menimbulkan kekecewaan di salah satu pihak atau bahkan keduanya. Nah, apalagi yang mungkin terjadi pada malam pengantin dan sesudahnya?

1. NYERI SENGGAMA
Awalnya, senggama mungkin memang nyeri, tapi tidak di malam-malam berikutnya. Jika nyeri sampai berminggu-minggu, tentu ini tidak normal. Robekan selaput dara pun tidak senyeri yang dikatakan mitos-mitos yang beredar, kecuali kalau sampai pecah pembuluh darah, sehingga lebih banyak darah keluar.

Nyeri senggama yang luar biasa juga dialami jika ada gangguan di mulut vagina (vulva). Penyebabnya bisa karena infeksi (vulvitis), luka, kekejangan otot, atau reaksi kecemasan sendiri.

Jika kondisi vulva dan vagina sudah sehat, tapi senggama masih nyeri atau rasa tidak enak, mungkin belum tercipta penyesuaian emosi, jiwa, dan kondisi fisik antara suami istri. Jadi, komunikasi seksual tidak boleh tersumbat.

2. ANYANG-ANYANGAN
Dua-tiga hari setelah malam pengantin, mendadak nyeri berkemih, tidak enak badan, mual, nyeri kepala, dan jika hebat, air seni pink atau merah. Ini khas terjadi pada pengantin baru.
Tentu saja, perlu segera diberi obat antibiotika pembunuh kumannya, selain obat pereda nyeri berkemih. Biasanya dalam 3 hari anyang-anyangan sudah sembuh, namun bisa kambuh. Terlebih jika tidak langsung berkemih begitu selesai senggama.

3. MALAM PERTAMA TIDAK BERDARAH
Meskipun masih gadis, bisa saja ketika malam pertama tidak mengeluarkan darah. Hal itu karena selaput dara tak hanya satu macam, baik lubangnya maupun elastisitasnya.
Pada wanita yang selaput daranya lebih kaku, kemungkinan tidak langsung berdarah pada malam pertama, dan baru pada malam-malam berikutnya, atau bahkan baru koyak betulan setelah melahirkan anak. Kasus ini sering menjadi prahara di awal perkawinan. Suami umumnya serta-merta mendakwa istri sudah tidak gadis lagi.

Itulah maka, betapa penting pendidikan seks buat anak laki-laki maupun perempuan. Kalau saja setiap suami tahu bahwa selaput dara itu berjenis-jenis, tentu ia akan lebih arif menghadapi istri yang sesungguhnya masih perawan itu.

4. TIDAK SAMPAI ORGASME
Malam pertama belum tentu selalu berhasil. Pihak suami bisa saja puas kalau sudah sampai ejakulasi, namun belum tentu pihak istri. Wanita baru mencapai puncak atau orgasme jika permainan pendahuluan cukup lama, secara organ maupun jiwa sudah siap penuh, dan istri sudah merasa pasrah total. Seperti apa? Rasa nikmat sejahtera, sensasi luar biasa yang dirasakan badan maupun jiwa, tak tergambar dengan kata-kata, yang bisa berulang-ulang bagai gelombang laut menyisir pantai.



Sumber : Kompas - Rabu, Juni 10, 2009



Read more.....

DIJUAL

DIJUAL
Harga Rp. 75 juta (masih bisa nego)
ViralGen Referral Shopping
 
Pasang Iklan Rumah
Mobil Bekas